MAKALAH
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (BEBERAPA KONSEP
TERKAIT DALAM INTERAKSI)
Dosen
Pembimbing : Dr.Asep
Solihin, MA
DISUSUN OLEH :
DWI SRI UTAMI
13.21.014870
DWI
WULANDARI 13.21.014869
PRODI BIMBINGAN DAN
KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirobbilalamin,
banyak nikmat yang ALLAH berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala
puji hanya layak untuk ALLAH Tuhan serta sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: ALLAH YANG MAHA ESA, teman-teman,
tang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberiksn sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah
ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh
karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata kami berharap agar tugas ini
bermanfaat bagi pembaca.
Palangka
raya, Maret 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................1
A.Latar
belakang........................................................................................1
B.Rumusan Masalah...................................................................................1
C.Tujuan Masalah.......................................................................................1
BAB II
LANDASAN TEORI.............................................................................2
A.Pengertian
konsep...................................................................................2
B.Pengertian komunikasi............................................................................3
C.Pengertian hubungan
pribadi..................................................................3
BAB III
PEMBAHASAN...................................................................................4
A.Konsep Hubungan
Pribadi.........................................................................................4
B. Makna Hubungan Pribadi..........................................................................................4
C.Peran Komunikasi Dalam
Hubungan Pribadi.............................................................5
BAB IV
PENUTUP.............................................................................................6
A.KESIMPULAN......................................................................................6
B.SARAN...................................................................................................6
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Seiring berjalannya waktu, setiap
makhluk akan berubah. Sama halnya dengan kondisi manusia sebagai lakon utama
dalam kehidupan ini. Manusia sebagai pelaku komunikasi terbesar di dunia ini.
Berbicara manusia dan kehidupan
sosial yang di dalamnya terjadi proses komunikasi, maka seiring perubahan alam,
komunikasi pun akan berubah. Berubah sesuai perkembangan zaman atau lebih
popular dengan istilah ke-kontemporer-an.
Perubahan-perubahan akan menuntut
kita untuk mempelajari lebih intens mengenai perubahan itu sendiri. Hal
tersebut dilakukan adalah agar kita lebih memahami mengenai hidup ini. Sama
halnya dengan perubahan yng terjadi dalam komunikasi.
Sebagai insane komunikasi, penting
kiranya kita mempelajari mengenai fenomena yang terjadi proses perubahan
komunikasi dari dulu hingga saat ini. Tujuannya adalah agar terwujudnya
komunikasi efektif. Maka dari itu komunikasi antar pribadi sangat penting untuk
dibahas dalam makalah yang kami susun karena dengan terciptanya komunikasi
antar pribadi maka akan terciptanya hubungan yang akrab antara komunikator
dengan komunikan sehingga tujuan yang ingin dicapai bersama akan terwujud.
A.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan
konsep?
2.
Apa yang dimaksud dengan
komunikasi?
3.
Apa yang dimaksud dengan
hubungan antar pribadi?
B.
TUJUAN MASALAH
1.
Mampu mengetahui mengenai
konsep
2.
Mampu mengetahui apa itu
komunikasi
3.
Mampu mengetahui apa itu
hubungan antar pribadi
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
PENGERTIAN KONSEP
Pengertian konsep sendiri adalah
universal di mana bisa diterapkan secara merata untuk setiap ekstensinya.
Pengertian konsep menurut Woodruf
adalah suatu gagasan / ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian
tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat
pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah
melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat
konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau
kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan
sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek
atau kejadian tertentu.
Dari wikipedia bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang
menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan.
Soedjadi
mendefinisikan konsep sebagai ide abstrak yang digunakan untuk mengadakan
klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah
atau rangakaian kata.
Bahri menjelaskan konsep adalah
satuan ahli yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama.
Dikutip dari http://carapedia.com/pengertian_definisi_konsep_menurut_para_ahli_info402.html, diakses 20
November 2012 : 11.30 WIB.
Dari pengertian – pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa konsep adalah gagasan / ide yang relatif sempurna dan bermakna mengenai
suatu objek, setelah melakukan persepsi terhadap objek tersebut.
B.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Secara
harfiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin COMMUNIS yang berarti keadaan
yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah suatu proses di dalam
upaya membangun saling pengertian.
Pengertian
komunikasi menurut Palo Alto adalah ketika dua orang sedang bersama,
mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat
berperilaku. Palo Alto sangat percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak
berkomunikasi.
Menurut Himstreet
dan Baty komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar
individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol,
sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Pengertian
komunikasi menurut beberapa ahli seperti Dale Yoder, dkk Komunikasi
adalah pertukaran informasi, ide, sikap, pikiran dan/atau pendapat.
Harold D.
Lasswell Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Salah satu definisi
singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk
menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang
menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa
pengaruhnya”. Dikutip dari http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/hubinterpersonal.pdf, diakses 20
November 2012 : 11.30 WIB.
Dari
pengertian – pengertian komunikasi yang dikemukakan para ahli di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan,
informasi, ide, sikap, pikiran atau pendapat baik dengan sinyal maupun dengan
tindakan sehingga menimbulkan efek tertentu.
C. PENGERTIAN HUBUNGAN PRIBADI
Dalam kehidupan sehari – hari
kita akan dihadapkan pada berbagai macam hubungan salah satunya adalah hubungan
pribadi, dimana hubungan pribadi dapat diartikan ketika kita berkomunikasi,
kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar
hubungan pribadi tersebut. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya
menentukan temanya melainkan juga menentukan hubungannya.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
KONSEP
HUBUNGAN PRIBADI
Membina suatu hubungan pribadi tidak
lepas dari adanya sebuah komunikasi, karena dengan membina hubungan
pribadi yang baik, akan membawa keterbukaan untuk mengungkapkan diri pribadi,
dapat mempersepsikan dirinya sendiri dan juga mempersepsikan orang lain,
sehingga komunikasi akan berjalan lebih efektif.
B.
MAKNA
HUBUNGAN PRIBADI
Setelah mengetahui apa konsep dari
hubungan pribadi kita akan membahas apa sebenarnya makna dari hubungan pribadi
itu sendiri. Dapat dikatakan hubungan pribadi adalah dimana kita berusaha
meningkatkan hubungan insani, menghindari dan mengatasi konflik – konflik
pribadi yang terjadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu yang berkenaan dengan
hubungan pribadi tersebut, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan orang lain (Cangara,
2007: 60).
Hubungan pribadi sendiri digolongkan
menjadi beberapa jenis berdasarkan :
1.
Jumlah
individu yang terlibat
Hubungan pribadi berdasarkan jumlah individu yang
terlibat, dibagi menjadi 2, yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan
diad merupakan hubungan antara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan
orang lain bersifat diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa
ciri khas hubungan diad, dimana setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus,
individu dalam hubungan diad menampilkan wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang
ditampilkannya dalam hubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad berkembang
pola komunikasi (termasuk pola berbahasa) yang unik / khas yang akan membedakan
hubungan tersebut dengan hubungan diad yang lain. Sedangkan hubungan triad
merupakan hubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini memiliki ciri lebih
kompleks, tingkat keintiman / kedekatan antar individu lebih rendah, dan
keputusan yang diambil lebih didasarkan voting atau suara terbanyak
(dalam hubungan diad, keputusan diambil melalui negosiasi).
2.
Tujuan yang
ingin dicapai
Hubungan pribadi berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,
dibagi menjadi 2, yaitu hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan tugas
merupakan sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan sesuatu
yang tidak dapat dikerjakan oleh individu sendirian. Misalnya hubungan antara
pasien dengan dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan
tugas, dan lain - lain. Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak
terbentuk dengan tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk
baik secara personal dan sosial. Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat
dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan siang dan sebagianya.
3.
Jangka waktu
Hubungan pribadi berdasarkan jangka waktu juga dibagi
menjadi 2, yaitu hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka
pendek merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya hubungan
antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan. Sedangkan
hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin lama suatu
hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya berupa
emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan karena
investasi yang ditanam itu banyak maka semakin besar usaha kita untuk
mempertahankannya.
4.
Tingkat
kedalaman atau keintiman.
Selain ketiga jenis hubungan pribadi yang sudah
dijelaskan di atas, masih terdapat satu lagi jenis hubungan pribadi yang
didasarkan atas tingkat kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan
hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali
tidak dalam (impersonal) atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau
intim ditandai dengan penyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim
suatu hubungan, makin besar kemungkinan terjadinya penyingkapan diri tentang
hal-hal yang sifatnya pribadi. Hubungan intim terkait dengan jangka waktu,
dimana keintiman akan tumbuh pada jangka panjang. Karena itu hubungan intim
akan cenderung dipertahankan karena investasi yang ditanamkan individu di
dalamnya dalam jangka waktu yang lama telah banyak. Hubungan ini bersifat
personal dan terbebas dari hal-hal yang ritual.
Terdapat Beberapa faktor yang
mempengaruhi hubungan pribadi, yaitu :
1. Komunikasi efektif
Komunikasi
pribadi dinyatakan efektif bila pertemuan antara yang berkepentingan terbangun
dalam situasi komunikatif interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi
sangat ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan keterlibatan
dalam memformulasikan ide atau gagasan secara bersama. Bila berkumpul dalam
satu kelompok yang memiliki kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan
nyaman. Sebaliknya bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan
membuat tegang, resah dan tidak enak.
2. Ekspresi wajah
Ekspresi
wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu
atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan akan menunjukkan ungkapan bahagia,
mata melotot sebagai kemarahan dan seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber
informasi dalam komunikasi pribadi. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangat
penting dalam menyampaikan makna, beberapa detik raut wajah akan menentukan dan
menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat
menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.
3. Kepribadian
Kepribadian
sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin. Kepribadian
mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter dan perilaku.
Faktor kepribadian lebih mengarah pada bagaimana tanggapan dan respon yang akan
diberikan sehingga terjadi hubungan. Tindakan dan tanggapan terhadap pesan
sangat tergantung pada pola hubungan pribadi dan karakteritik atau sifat yang
dibawanya.
4. Stereotyping
Stereotyping
merupakan
cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain pada kategorisasi tertentu.
Cara pandang ini kebanyakan menimbulkan prasangka dan gesekan yang cukup kuat,
terutama pada saat pihak-pihak yang berkonflik sulit membuka jalan untuk
melakukan perbaikan. Individu atau kelompok akan merespon pengalaman dan
lingkungan dengan cara memperlakukan anggota masyarakat secara berbeda atau
cenderung melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin, cerdas, bodoh, rajin,
atau malas. Penggunaan cara ini untuk menyederhanakan begitu banyak stimuli
yang diterimanya dan merupakan pengkategorian pengalaman untuk memperoleh
informasi tambahan dengan segera.
5. Kesamaan karakter personal
Manusia
selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita
cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang sama dengan
kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yang sama.
Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, norma, aturan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya, agama, ideologis, cenderung
saling menyukai dan menerima keberadaan masing-masing.
6. Daya tarik
Dalam hukum
daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap diri
individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan yang khas.
Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan cenderung ditanggapi dan
dinilai dengan cara yang menyenangkan dan dianggap memiliki sifat yang baik.
Meskipun apa yang disebut gagah, cantik atau pandai bergaul belum disepakati,
namun sebagian relatif menerima orang sebagai pandai cantik atau gagah.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik seseorang baik fisik maupun
karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal. Orang-orang
yang memiliki daya tarik cenderung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik,
sopan dan efektif untuk mempengaruhi pendapat orang lain.
7. Ganjaran
Seseorang
lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan atau ganjaran berupa
pujian, bantuan, dorongan moral. Kita akan menyukai orang yang menyukai dan
memuji kita. Interaksi sosial ibaratnya transaksi dagang, dimana seseorang akan
melanjutkan interaksi bila laba lebih banyak dari biaya. Bila pergaulan seorang
pendamping masyarakat dengan orang-orang disekitarnya sangat menyenangkan, maka
akan sangat menguntungkan ditinjau dari keberhasilan program, menguntungkan
secara ekonomis, psikologis dan sosial.
8. Kompetensi
Setiap orang
memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi atau
kemampuan yang ditunjukkannya. Masyarakat akan cenderung menanggapi informasi
dan pesan dari orang berpengalaman, ahli dan profesional serta mampu memberikan
kontribusi secara intelektual, sikap dan mampu memberikan solusi terhadap
masalah yang dihadapi. Dalam situasi krisis, para pihak yang berkonflik
membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan dari individu yang dipercaya dan mampu
menumbuhkan kerjasama untuk mendorong penyelesaian.
Tidaklah dapat dibayangkan bila masyarakat, betapapun
kecilnya, dapat bertahan apalagi berkembang tanpa komunikasi. Komunikasi
merupakan proses sosial yang fundamental dalam masyarakat Pada umumnya ada tiga
faktor penentu dalam suatu proses komunikasi, yaitu manusia, kebutuhan/minat/relevansi baik berita maupun pesan
bagi komunikan, dan ketepatan atau
kesesuaian penggunaan media, alat, saluran, dan metode penyampaian
informasi/pesan/berita dari komunikator. Ada pula faktor-faktor yang menunjang
keberhasilan suatu komunikasi secara umum, yaitu : adanya rasa keterpercayaan, adanya hubungan (pertalian), kepuasan, kejelasan, kesinambungan dan konsisten, kemampuan pihak pendengar (penerima berita), dan saluran pengiriman berita. Disamping itu, ada
saat-saat kita menjalin komunikasi dengan orang lain bukan melalui suara,
melainkan melalui sikap tubuh (body language) dan ekspresi
non-verbal. Bahasa tubuh yang terbentuk
melalui isyarat-isyarat dengan mempergunakan anggota tubuh manusia merupakan
bawaan khas setiap orang yang diperoleh akibat pengaruh genetik dan berkembang
mengikuti pola perkembangan di lingkungan hidup beserta kebudayaan dimana
seseorang hidup secara dominan. Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita
terpaksa harus berbicara di depan umum. Untuk dapat berbicara menarik dan jelas
sehingga mencapai tujuan, perlu dipahami prinsip-prinsip dan teknik berbicara
yang efektif. Berbagai Hambatan yang timbul dalam komunikasi, yaitu
:
1. Kebisingan
2. Keadaan psikologis komunikan
3. Kekurangan komunikator atau komunikan
4. Kesalahan penilaian oleh komunikator
5. Keterbatasan pengetahuan komunikator atau komunikan
6. Bahasa
7. Isi pesan berlebihan
8. Bersifat satu arah
9. Faktor teknis
10. Kepentingan atau interes
11. Prasangka
12. Cara penyajian yang verbalistis
C.
PERAN
KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN PRIBADI
Dari penjabaran diatas maka dapat
kita ketahui peran dari komunikasi dalam hubungan pribadi itu sangat penting,
antara lain :
1. Mengenal
diri sendiri dan orang lain, dari komunikasi yang kita bangun dapat kita
pelajari bagaimana seseorang menilai kita sehingga ada bahan masukan untuk kita
mengoreksi diri sebaliknya dengan kita berkomunikasi kita juga dapat mengetahui
bagaimana sebenarnya orang yang kita hadapi dalam kehidupan sehari – hari dan
dapat saling bertukar pikiran mengenai pribadi masing – masing.
2. Menciptakan
dan memelihara hubungan, dengan berkomunikasi kita bisa saja membuka suatu
hubungan baru dan dengan keintensitasan komunikasi yang jalin dengan baik dan
efektif kita akan mempertahankan atau memelihara suatu hubungan yang
telah kita bangun.
3. Menyampaikan
informasi, dengan berkomunikasi secara tidak langsung komunikan akan
menyampaikan ide, gagasan pesan atau informasi karena itu merupakan inti dari
komunikasi.
4. Mendidik,
dengan komunikasi yang kita lakukan dalam beberapa situasi yang tercipta secara
langsung atau tidak langsung ada dampak positif yang kita rasakan salah
satunya adalah hasil dari berkomunikasi kita dapat menarik suatu kesimpulan
untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi pribadi dan sekitar.
5. Menghibur,
adakalanya dalam hidup kita mengalami suatu masalah untuk itu ada baiknya kita
membagi dengan orang lain yang terpercaya dengan berkomunikasi, karena tidak
menutup kemungkinan dengan adanya komunikasi itu kita dapat mengatasi masalah
yang kita hadapi atau paling tidak kita terhibur dan dapat melupakan sejenak
kepenatan yang kita alam, ada ungkapan yang berbunyi “saat bertemu dengan teman
maka semua masalah akan hilang”.
6. Mempengaruhi
sikap dan perilaku, dengan seringnya kita berkomunikasi maka secara tidak
langsung kita akan banyak masukan dan pembelajaran yang baik sehingga kita akan
merubah sikap dan perilaku yang sekiranya itu tidak baik.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat penulis
simpulkan bahwa konsep dan makna dari hubungan pribadi adalah dimana kita
berusaha meningkatkan kualitas hubungan pribadi, menghindari dan mengatasi
konflik – konflik pribadi yang terjadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu hal
yang berkenaan dengan hubungan pribadi tersebut, serta berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
Peran penting
dari komunikasi dalam hubungan pribadi adalah bahwa hubungan pribadi tidak
dapat terpisahkan dengan komunikasi karena dapat dinyatakan semakin baik suatu
hubungan pribadi, semakin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, semakin
cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi akan dirinya sendiri
sehingga semakin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.
B.
SARAN
Dari kesimpulan
yang telah disajikan maka penulis akan memberikan saran – saran yang menunjang
untuk bahan masukan dan koreksi bagi kita bersama, yaitu sebagai berikut :
1. Dalam hubungan pribadi
hendaknya tunjukkanlah bahwa orang lain itu penting baik dengan ucapan ataupun
perbuatan. Misalnya, jangan biarkan orang lain menunggu terlalu lama,
katakanlah maaf bila salah, tepatilah janji, dsb.
2. Hendaknya kita memposisikan diri
sebagai pendengar yang baik karena pendengar yang baik adalah pribadi yang
dibutuhkan dan disukai oleh semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain
untuk bicara, ajukan pertanyaan dan buat orang lain bergairah untuk terus
bicara. Mendengar dengan antusias, dan jangan menilai atau menasehatinya bila
tidak diminta.
3. Dengan selalu bersikap ramah akan
membuat orang lain merasa diterima dan dihargai. Keramahan membuat orang merasa
betah berada di dekat kita..
4. Menumbuhkan sifat asertif karena
orang yang disukai bukanlah orang yang selalu berkata “Ya”, tetapi orang yang
bisa berkata “Tidak” bila diperlukan. Yang penting perbedaan itu tidak
menimbulkan konflik, tapi menimbulkan sikap saling pengertian.
5. Dalam membina hubungan pribadi
hendaknya jangan melupakan untuk mencintai diri sendiri. Karena mencintai diri
sendiri berarti menerima diri apa adanya, menyukai dan melakukan apapun yang
terbaik untuk diri sendiri. Semakin kita menyukai diri sendiri, semakin mudah
kita menyukai orang lain, maka semakin besar peluang kita untuk disukai orang
lain. Dengan menerima dan menyukai diri sendiri, kita akan mudah menyesuaikan
diri dengan orang lain, menerima mereka dengan segala kekurangan dan
keterbatasannya, bekerjasama dengan mereka dan menyukai mereka.
DAFTAR PUSTAKA
kurang banyak yang di posting..:)
BalasHapusditunggu aja lah...:)
Hapus